JAKARTA – Ekspor nikel akan dikenakan pajak oleh mulai tahun ini untuk peningkatan pendapatan negara. Isu tersebut berhembus seiring dengan wacana Presiden Jokowi yang menginginkan Indonesia menjadi produsen mobil listrik.

Baca Juga : Pemkot Makassar Gelar Sosialisasi Kepatuhan Wajib Pajak Hiburan

Dengan adanya pajak tersebut diharapkan dapat membuat nikel dimanfaatkan secara maksimal untuk membuat baterai kendaraan listrik di dalam negeri.

Maka dari itu, Jokowi belakangan ini telah meminta produsen kendaraan listrik Tesla untuk memproduksi mobilnya, serta baterai di negara ini.

Kendati demikian, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Panjaitan justru mengatakan Tesla malah membeli nikel dari Indonesia.

Melansir dari CNNIndonesia.com, mereka telah membuat kesepakatan senilai sekitar US$5 miliar untuk pembelian produk nikel dari perusahaan pengolahan nikel yang beroperasi di Morowali, Indonesia, di pulau Sulawesi.

Bahan nikel akan digunakan dalam baterai lithium Tesla. Luhut menambahkan kementeriannya masih bernegosiasi dengan Tesla. Tetapi Musk masih sibuk dengan urusannya mengenai Twitter.

Adapun perusahaan yang telah berinvestasi dalam manufaktur kendaraan listrik di Indonesia adalah Toyota Motor Corp, Mitsubishi Motors Corp, dan Hyundai Motor Group asal Korea Selatan.

Kemudian, ada SGMW Motor Indonesia, bagian dari joint venture SAIC Motor Corp Ltd 600104.SS, General Motors Co GM.N dan Wuling Motors 0305.HK yang membangun pabrik perakitan kendaraan listrik di Indonesia.