JAKARTA – Indonesia disebut-sebut terancam alami hiperinflasi pada September 2022. Dalam rapat tahunan MPR, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mengatakan prediksi inflasi tersebut diperkirakan berada pada angka 10 hingga 12 persen.

Menurutya, kenaikan harga pangan dan energi akan menjadikan inflasi semakin tinggi. Hal itu akan membuat beban rakyat bertambah di tengah pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19.

“Laju kenaikan inflasi, disertai dengan lonjakan harga pangan dan energi, semakin membebani masyarakat yang baru saja bangkit dari pandemi covid-19,” tutur Bambang dilansir dari CNNIndonesia.com.

Harga minyak mentah dunia sempat tembus lebih dari US$100 per barel karena perang Rusia-Ukraina. Hal itu membuat harga BBM di sejumlah negara meningkat, termasuk di Indonesia.

Menuru data BPS seperti yang dilansir dari CNNIndonesia.com, inflasi Ri tembus 4,94 persen secara tahunan pada Juli 2022. Realisasi itu naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 4,35 persen.

Sementara, inflasi RI secara bulanan tercatat 0,64 persen pada Juli 2022. Angka itu juga naik dari bulan sebelumnya yang cuma 0,61 persen.