JAKARTA – Properti dikawasan Citayam, Bojong Gede, hingga Depok belum terpengaruh oleh adanya fenomena Citayam Fashion Week, sebab Kepala Riset Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia, Yunus Karim mengatakan harga properti tetap harus dilihat dari berbagai faktor, termasuk supply dan demand.

Baca Juga : Merek Citayam Fashion Week jadi Rebutan

 

Yunus mengatakan, kita masih belum dapat simpulkan bahwa fenomena tersebut akan berpengaruh dengan harga pada daerah tersebut.

“Untuk melihat ini kita tidak bisalangsung mengambil kesimpulan bahwa harga akan terkerek akibat fenomena ini,” ujar Yunus dilansir dari CNNIndonesia.com.

Yunus mengatakan harga rumah di kawasan Citayam, Bojong Gede, dan Depok berkisar di bawah Rp1 miliar. Rumah di daerah itu berada di segmen pasar kelas menengah.

Tidak hanya wilayah Citayam, Bojong Gede, dan Depok, fenomena Citayam Fashion Week juga belum bisa memengaruhi harga lahan dan sewa gedung di kawasan Dukuh Atas sebagai tempat dilaksanakannya fenomena itu.

Harga sewa gedung masih akan bergantung pada kelas masing-masing gedung. Sementara itu, harga lahan masih bergantung pada plot ratio atau seberapa banyak tingkat gedung yang dapat dibangun di lahan itu.

“Jadi, masih bergantung pada masing-masing lahan yang ada,” terang Yunus.

Citayam Fashion Week telah menjadi fenomena di tengah masyarakat Indonesia. Fenomena itu muncul usai sejumlah remaja suburban asal Depok, Bojong Gede, Tangerang dan Citayam kerap menjadikan kawasan Dukuh Atas sebagai tempat ‘adu outfit’.

Citayam Fashion Week semakin menjadi sorotan usai artis kenamaan Baim Wong mendaftarkan merek ini ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM.