BAUBAU – Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi, melalui Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Tenggara (UPP Sultra), mendukung Kelompok Nelayan ‘Bintang Laut’, yang ada di Kelurahan Lowu-lowu, Kecamatan Lea-lea, Kota Baubau.

Baca Juga : Pemkab Pangkep, Aksi 5 Penanganan Stunting : Tingkatkan Kapasitas KPM

Bantuan pembuatan keramba tancap, benih dan peralatan budidaya lobster sebesar Rp75.000.000,- diberikan secara simbolis oleh perwakilan PLN UPP Sultra kepada Ketua Kelompok Nelayan ‘Bintang Laut’, La Ode Masrudin.

La Ode dan seluruh nelayan yang tergabung dalam Kelompok Nelayan ‘Bintang Laut’, mengaku sangat senang dengan bantuan dari PLN.

“Kami berterima kasih dan sangat senang atas bantuan yang diberikan PLN kepada kelompok kami berupa peralatan dan bibit untuk pengembangan usaha budidaya lobster yang merupakan mata pencaharian kami,” ujarnya.

“Tentunya bantuan ini akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan kami sebagai kelompok nelayan yang ada di Desa Lowu-lowu,” imbuhnya.

Pada pelaksanaannya nanti, Kelompok Nelayan ‘Bintang Laut’ akan didampingi oleh Ketua Edukasi Budidaya Lobster dari Universitas Haluoleo, La Suriadi. La Suriadi menjelaskan metode budidaya lobster yang akan dilakukan menggunakan metode yang berbeda karena memanfaatkan listrik.

“Kami antusias untuk memberikan edukasi baru terkait budidaya lobster menggunakan metode keramba tancap dengan sistem sirkulasi yang memanfaatkan listrik,” ujarnya.

“Adanya edukasi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kelompok nelayan dalam memanfaatkan teknologi agar pemanfaatan budidaya lobster bisa maksimal dan usaha yang dijalankan terus berkelanjutan,” pungkasnya

Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Sulawesi, Nur Akhsin menyampaikan PLN senantiasa menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) guna memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Bantuan bagi Kelompok Nelayan ‘Bintang Laut’ merupakan salah satu bentuk kepedulian PLN terhadap kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitar Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK),” tutupnya.