JAKARTA – Jika Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan tidak segera menurunkan harga minyak goreng dan sejumlah bahan pokok dalam waktu dua minggu, maka para pedagang yang tergabung dalam Pusat Koperasi Pedagang Pasar (Puskoppas) DKI Jakarta akan menutup pasar selama tiga hari.

Baca Juga :Permudah Transaksi Digital Pedagang, Bank Sulselbar Sosialisasi QRIS di Pasar Tarowang

Ketua Puskoppas DKI Jakarta, Gusnal, menuturkan saat ini bukan hanya minyak goreng yang harganya masih tinggi. Namun, komoditas pangan lainnya pun ikut melambung. Jika terus-menerus seperti itu maka akan dilakukan hal yang sudah disepakati dengan pedagang lain.

“Kalau ini tetap begini, kami akan bergerak lagi. Kita akan ada gerakan tutup pasar tiga hari,” kata dia dilansir dari CNNIndonesia.com.

Ia juga menjelaskan kenaikan harga pangan di pasar merupakan bentuk ketidakpedulian pemerintah. Sebab, jika pemerintah peduli seharusnya mereka bisa mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok.

Gusnal juga mengatakan bahwa Zulkifli berjanji pada para pedagang untuk menurunkan harga minyak goreng curah ke level Rp14 ribu per liter dalam waktu dua minggu, dan jika tidak terpenuhi maka para pedagang akan melakukan aksi lagi.

“Tapi kalau nanti janji pak menteri tidak terpenuhi kami akan bergerak lagi,” kata dia.

Gusnal menekankan kenaikan harga komoditas pangan bukan lah yang main-main untuk para pedagang. Itu merupakan hal yang sangat penting.

“Bagi kami ini adalah hidup dan mati,” tandasnya.

Sebelumnya, Zulkifli optimis bisa menurunkan harga minyak goreng curah menjadi Rp14 ribu per liter atau Rp15.500 per kg dalam waktu dua minggu ke depan.

Ia mengklaim saat ini lewat program minyak goreng rakyat, di Jakarta harga komoditas itu sudah stabil sesuai harga eceran tertinggi (HET) tadi. Bahkan, ia menyebut pasokan minyak goreng curah sudah berlimpah.