Ia mengklaim sudah tahu biang kerok yang menjadi penyebab kenaikan dan kelangkaan harga minyak goreng tersebut.

Zulkifli juga berjanji harga minyak goreng curah akan turun menjadi Rp14 ribu per liter di 10 ribu titik dalam sebulan ke depan.

“Saya target paling tidak sebulan, di tempat yang sudah ditunjuk disediakan itu, maka minyak goreng itu Insyaallah akan jadi Rp14 ribu,” kata dia.

Namun, Zulkifli tak merinci lebih lanjut mengenai maksud tempat yang sudah ditunjuk itu. Hal yang pasti, ia menargetkan harga minyak goreng curah murah di 10 ribu titik lokasi. Janji Zulkifli itu rupanya diamini oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam pembukaan Sidang Kabinet Paripurna awal pekan kemarin, Jokowi mengatakan Zulkifli dan Menteri Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta waktu dua minggu sampai satu bulan untuk menurunkan harga minyak goreng curah menjadi Rp14 ribu per liter.

3. Bantah Ada Mafia Minyak Goreng

Zulkifli membantah kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng karena ulah mafia.

Ia menyebut kelangkaan terjadi karena harga pasaran internasional naik. Pada saat yang sama, pemerintah gagal mengantisipasi hal itu.

“Saya kira tidak mafia. Ini kan ada kenaikan harga booming. Teman-teman punya CPO langsung jual cepat. Nah, ada keterlambatan kita antisipasi,” kata Zulhas.

Dia menganggap hal itu biasa terjadi dalam perdagangan. Baginya, ada pihak yang mendapatkan keuntungan besar dalam suatu kejadian adalah hal biasa.

Pernyataan ini berbeda dibanding yang disampaikan Jokowi dan pendahulunya M lutfi. Jokowi pernah mensinyalir kelangkaan dan lonjakan harga minyak goreng yang tak kunjung bisa diatasi kemungkinan dipicu adanya permainan oleh oknum tertentu dalam masalah itu.