Jakarta– Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Dirjen Bina Bangda,Kemendagri) Teguh Setyabudi mewakili Menteri Dalam Negeri menghadiri langsung dan membuka secara resmi Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2022 pada hari Kamis, Tanggal 19 Mei 2022 bertempat di Sari Pacific Hotel Jakarta .

Musrenbang dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring) bertempat di Sari Pacific Hotel Jakarta serta dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Bidang Pemerataan dan Kewilayahan Mewakili Menteri PPN/Kepala Bappenas, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah mewakli Menteri PUPR, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Mewakili Menteri Perindustrian, Direktur Jenderal Perhubungan Darat mewakili Menteri perhubungan, Direktur Dana Transfer Khusus mewakili Menteri Keuangan ,Gubernur Kalimantan Selatan, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan,Gubernur Kalimantan Timur,Gubernur Kalimantan Utara , Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Sekretaris Daerah Prov.Kalimantan Tengah mewakili Gubernur Kalimantan Tengah.

Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2022 Mengangkat Tema “Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan dalam Membangun Ibukota Negara Baru” Tema tersebut mendukung Tema RKP Tahun 2023 yaitu “Peningkatan Produktivitas utk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” dan Pembangunan Ibu Kota Negara merupakan salah satu focus prioritas dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2023.

Baca Juga : Bupati Takalar Terima Kunjungan Dirjen Bina Pemdes Kemendagri

Pada kesempatan tersebut Teguh Setyabudi Menyampaikan beberapa point penting diantaranya Peran Kemendagri dalam melakukan pembinaan dan pengawasan umum penyelenggaraan Pemerintah Daerah secara Nasional serta melakukan upaya untuk mendorong daerah untuk terus melakukan Sinkronisasi Pembangunan antara Pusat dan Daerah serta mencapai tujuan dari pembangunan daerah tersebut.

Selanjutnya Teguh menyampaikan Dalam rangka pembangunan IKN, pemda di wilayah Kalimantan perlu melakukan berbagai macam persiapan yaitu dengan : 1) Menyiapkan SDM yang adaptif dan mampu bersaing, 2) Mendorong Pengembangan Sentra Industri dan Perkebunan sebagai potensi utama daerah, 3) Meningkatkan peluang investasi daerah dan optimalisasi pengelolaan kawasan-kawasan strategis, 4) Pembangunan infrastruktur penghubung IKN dengan Kawasan penyangga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional, 5) Pembangunan dukungan food estate kawasan pangan, dan 6) Dukungan kebutuhan pangan melalui penyiapan kawasan sentra produksi pangan.